Thursday, 28 July 2016

Purel Kafe Dangdut Rasa Sayang Doyan Narkoba

Tak hanya sexy dancer yang menjadi daya tarik di kafe dangdut �Rasa Sayang�. Cewek-cewek purelnya juga memikat para tamu yang datang. Bahkan, lantaran keberadaan purel inilah, tempat hiburan yang dikelola Hary Kuncoro ini memiliki pelanggan yang cukup fanatik. Apa benar purel-purel itu hanya menjadi umpan?

Belakangan ini, kafe dangdut di bawah naungan �Rasa Sayang� (RS) cukup eskpansif. Kafe-kafe baru di buka, seperti Rasa Sayang Distric di Nginden, Surabaya Timur. Bersamaan itu pula promo-promo gencar dilakukan. Hanya dengan Rp 550 ribu sudah bisa happy fun di VIP room, dengan mendapat 10 botol bir dan ditemani seorang lady escort atau purel. 

Nah, keberadaan purel inilah yang menarik. Jika masakan hambar tanpa garam, begitu pula dengan purel ini. Tak heran mayoritas tamu yang datang ke RS ini membooking purel. Baik untuk menemani di VIP room (karaoke) maupun di hall dengan live dangdutnya. 

Pantauan Surabaya Pagi, semua kafe dangdut di RS Group ini menyediakan purel, seperti di Veranza Jl Mayjen Sungkono, Bluefish Jl Tegalsari, Bambooden Jl Diponegoro, Bravo House Jl Demak, Rasa Sayang RMI Bratang, Distric Jl Nginden, dan lain-lain. Tarif sewa purel ini relatif murah, hanya Rp 50 ribu per jam, belum termasuk tips.

Kenapa dikatakan sewa? Sebab, cewek-cewek itu hanya dibayar untuk menemani tamu. Kalau pun bisa diajak check in, itu sudah urusan personal antara purel dengan tamunya. Namun, berawal dari menemani minum-minum bir di kafe ini lah, biasanya pria yang membookingnya kecantol si cewek purel tadi. Hingga akhirnya, terjadi hubungan perselingkuhan, atau setidaknya menjadi TTM (Teman Tapi Mesra). Sebab, rata-rata mereka yang datang ke RS ini sudah berkeluarga alias bapak-bapak atau om-om.

Seperti pengalaman BN, pria yang tinggal di Ngangel. Saat itu dia membooking purel berisial P. Awalnya hanya menemani minum-minum, tapi akhirnya keduanya menjalin hubungan cinta, meski si P tadi sudah memiliki satu anak. Lantaran terpikat P itulah, BN jadi kerap datang ke kafe RS. Atau setidaknya menjemputnya ketika P pulang kerja sekitar pukul 02.00 dini hari. �Namanya juga laki-laki. Kalau cuma satu cewek, ya kurang,� ucap BN.

Untuk menggaet purel di sana, lanjutnya, sangat gampang. Setelah menemani minum-minum di kafe, diajak dugem ke diskotek. �Yang saya tahu, purel-purel di sana (Rasa Sayang) doyan ineks (sebutan lain pil ekstasi, red). Ajak aja dugem, pasti mau. Apalagi nanti dikasih tips tambahan. Wis ta lah, katut-katut,� cerita pria beperawakan sedang ini.

Dalam penelusuran Surabaya Pagi, cap purel RS doyan narkoba ada benarnya juga. Beberapa kali purel RS tertangkap, meski berada di luar tempat kerjanya. Seperti tahun lalu, dua purel Bambooden berisial W dan N tertangkap aparat Polwiltabes Surabaya, setelah dugem dari diskotek di kawasan Jl Basuki Rahmad, karena masih menyimpan ineks. Keduanya akhirnya divonis PN Surabaya dua tahun penjara.

No comments:

Post a Comment